Jumat, 20 Oktober 2017

Menyikapi Rapor Tengah Semester




MENYIKAPI RAPOR TENGAH SEMESTER
Oleh : RINDITA H.P.
Kegalauan senantiasa merundung siswa saat menjelang pengambilan rapor tengah semester. Kegalauan ini muncul bukan karena khawatir nilainya jelek, melainkan karena sebenarnya mereka sudah tahu bahwa nilainya jelek. Lantas, apa yang menyebabkan mereka begitu galau sampai-sampai melampiaskannya dalam story atau status di akun media sosial ?
Alasan takut dimarahi orang tualah yang menimbulkan rasa ketakutan di dalam diri mereka. Jika orang tua sudah marah karena rasa kecewa terhadap nilai anaknya, orang tua tidak segan-segan lagi untuk menarik fasilitas yang telah diberikan kepada anaknya seperti HP dan Motor.
Memang benar, tujuan orang tua melakukan hal ini adalah dengan tujuan agar anaknya termotivasi dan memiliki pola pikir untuk mau berkembang dan mau lebih giat belajar untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Untuk menyikapi hal ini, seorang pelajar dapat melakukan cara sebagai berikut :
 Mengembangkan pola pikir dan berjanji pada diri sendiri untuk lebih giat belajar. Salah satu kendala yang sering mereka alami saat hendak belajar adalah terganggu dengan keberadaan HP. Mengapa? Karena mereka tidak tega membiarkan chat dari teman-temannya tidak ada yang membalas. Setelah asyik bermain sosmed, mereka pun menyia-nyiakan waktu belajarnya. “Tidak ada PR, untuk apa belajar ??” merupakan kalimat yang sering terucap saat mereka malas untuk belajar. Oleh karena itu, pengembangan pola pikir sangat perlu dilakukan.
Berjanji pada orang tua untuk memberikan hasil yang terbaik. Doa orang tua merupakan hadiah terindah yang kita dapatkan. Setelah mengecewakan orang tuanya, seorang pelajar harus memiliki pikiran untuk membanggakan kedua orang tuanya. Berusaha untuk menepati janji pada diri sendiri dan janji pada orang tua merupakan perjuangan hebat yang harus kalian lakukan!
Memperbanyak ibadah dan berdoa.
Ibadah dan berdoa memang tidak bisa dilihat hubungannya secara empiris dengan keberhasilan belajar. akan tetapi, ketaatan beribadah secara otomatis mencegah terjadinya perbuatan maksiat. Perbuatan maksiat inilah yang menghalangi seorang pelajar untuk belajar. Doa dapat membangun motivasi dalam diri pelajar untuk rajin belajar.
Mengurangi kegiatan di luar yang tidak ada hubungan dengan belajar.
Acara cangkruk berlama-lama di café, mengendarai motor berputar-putar kota tanpa tujuan yang jelas sangat merugikan. Waktu belajar terbuang sia-sia.
Mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
Tugas utama seorang pelajar adalah belajar. Di samping kegiatan intrakurikuler, palajar dapat memanfaatkan waktu luangnya dengan mengikuti egiatan ekstrakurikuler. Melalui kegiatan ekskul ini dapat diperoleh ilmu yang tidak diperolehdalan pembelajaran di dalam kelas. Melelui ekskul pula dapat diraih prestasi-prestasi nonakademis.
Setiap hal yang dilandasi dengan keikhlasan pasti akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan.
Yang sangat penting adalah menjadikan nilai tengah semester sebagai batu loncatan untuk mendapatkan nilai yang sangat baik pada akhir semester.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar