Minggu, 09 Februari 2025

FILOSOFI BATIK SULUR GADUNG

 SMP Negeri 4 Nganjuk dikenal sebagai salah satu sekolah terbaik di Kabupaten Nganjuk. Tidak hanya unggul dalam prestasi akademik maupun non-akademik, SMP Negeri 4 Nganjuk juga terkenal dengan kedisiplinannya yang tinggi. Dengan lingkungan yang kondusif dan sistem pembelajaran yang terstruktur, SMPN 4 Nganjuk menjadi tempat ideal bagi para siswa untuk berkembang dan meraih masa depan yang gemilang. Hal unik yang membedakan SMP Negeri 4 Nganjuk dari yang lain adalah keberadaan Kafe PNK (Prestasi Nalar Kritis). Kafe PNK merupakan sebuah program terobosan untuk mendongkrak prestasi akademik maupun non-akademik siswa SMPN 4 Nganjuk melalui pembinaan dan pelatihan yang dikemas nuansa santai dengan minum kopi atau es teh gratis bagi siswa binaan. Selain itu, SMPN 4 Nganjuk juga memiliki ikon yang digali dari kearifan lokal tempat SMPN 4 Nganjuk berada, dan dijadikan motif batik yang dipakai seragam siswa yaitu Batik Sulur Gadung. Batik ini bukan sekadar kain bermotif, melainkan memiliki filosofi mendalam tentang pendidikan dan perkembangan generasi muda. "Gadung itu umbi yang terpendam dalam tanah sebagai potensi yang masih terpendam yang harus ditumbuhkembangkan. Gadung, ibarat generasi penerus bangsa, harus pula diolah dengan proses yang benar. Bila tidak, gadung bisa berbahaya bila dikonsumsi; generasi muda yang tidak dididik dengan baik dan benar membahayakan nasib bangsa ini. Sulur adalah batang yang menjulai. Filosofinya terus tumbuh mencapai prestasi tertinggi dan menginspirasi banyak kalangan," terang Bapak H. Muhammad Lutfi, S.Pd., guru senior di SMPN 4 Nganjuk. Batik Sulur Gadung mengajarkan bahwa setiap siswa memiliki potensi besar yang harus diasah dengan bimbingan yang tepat agar dapat tumbuh menjadi individu yang berprestasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan kombinasi antara kedisiplinan, fasilitas unik seperti Cafe PNK, serta filosofi mendalam dari Batik Sulur Gadung, SMPN 4 Nganjuk terus berkomitmen mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Jumat, 05 Juli 2024

Yekti Aristanie Widana Raih Juara III dalam Kompetisi Akademik Jawa Pos Radar Kediri

Yekti Aristanie Widana meraih juara III Kompetisi Akademik yang digelar Jawa Pos Radar Kediri. Siswa kelas VII.5 itu menyatakan bahwa dia tidak menyangka berhasil menjadi juara karena dia masih kelas VII sedangkan banyak finalis yang sudah kelas VIII. Selain itu, dalam waktu 120 menit harus menyelesaikan 100 butir soal Matematika, IPA, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia yang dirasa tidak gampang.

Dalam Grand Final yang digelar di aula Universitas Islam Kadiri (Uniska) pada Kamis, 4 Juli 2024 itu, 20 siswa SMPN 4 Nganjuk menjadi finalis.


Kompetisi yang diselenggarakan di ekskeresidenan Kediri ini mempertemukan siswa berprestasi dari berbagai sekolah. Dari SMPN 4 Nganjuk, terdapat 20 siswa yang berhasil lolos ke babak final, menunjukkan kualitas akademik dan semangat kompetitif yang tinggi dari sekolah tersebut.

Kompetisi Akademik Jawa Pos Radar Kediri merupakan ajang tahunan yang bertujuan untuk menguji dan mengasah kemampuan akademik siswa. Dengan soal-soal yang dirancang untuk menantang dan mengukur pemahaman siswa terhadap berbagai mata pelajaran, kompetisi ini menjadi tolak ukur penting bagi prestasi akademik di wilayah tersebut.

Prestasi yang diraih oleh siswa kelas VII.5 ini memberikan kebanggaan tersendiri bagi sekolah dan keluarganya. Mereka berharap keberhasilan ini dapat menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk terus berprestasi di berbagai bidang akademik.

Rabu, 06 Maret 2024

Divina Erimbi Sabet Juara 1 Lomba Baca Berita


    Divina Erimbi berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan memenangi juara pertama dalam Lomba Membaca Berita tingkat Kabupaten Nganjuk Lomba ını diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk dalam rangka bulan bahasa tahun 2023. Lomba yang diselenggarakan di SMP Negeri 1 Loceret pada hari Kamis, 26 Oktober 2023 dan diikuti oleh 57 siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Nganjuk. 

Dalam penampilannya yang memukau siswa SMP Negeri 4 Nganjuk kelas 8 itu berhasıl mengungkapkan berita dengan lancar, jelas, dan penuh dengan ekspresi yang mendalam. Diapun  berhasil menyajikan beritanya sesuai durasi waktu yang ditentukan panitia. 

Jumat, 13 Desember 2019

SMPN 4 Nganjuk Boyong 2 Piala Lomba Penulisan Sejarah dan Tradisi Lokal Tahun 2019

SMP Negeri 4 Nganjuk berhasil memboyong 2 piala Lomba Penulisan Sejarah dan Tradisi Lokal yang digelar oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga, dan Budaya (Disparporabud) Kabupaten Nganjuk. Setelah mempresentasikan dan mempertahankan karya tulisnya di hadapan dewan juri yang terdiri atas 3 orang pakar sejarah dan budaya di Kabupaten Nganjuk itu, dua orang siswa SMPN 4 Nganjuk, yaitu Eisya Yucha Nur Alfida lolos sebagai juara I dan Melinda Putri Anggraini sebagai juara II.
Sebelumnya, kedua siswi kelas IX itu adalah dua orang nominator dari 6 nominator yang harus mempertahankan karya tulis ilmuahnya dalam babak grand final pada hari Sabtu, 30 November 2019 di Aula Disparporabud. Yucha dengan karya tulisnya berjudul "Sepasaran Bayi: Tradisi Lokal Begadung" menjadi nominator ke-2 memperoleh total nilai 4102, sedangkan Melinda dengan karya tulis berjudul "Ritual Bubak Kawah dalam Tradisi Pernikahan di Kelurahan Begadung" menjadi nominator ke-3 memperoleh nilai total 4059.


Senin, 26 Agustus 2019

SMPN 4 NGANJUK JUARAI CIPTA CERPEN 2019

SMPN 4 Nganjuk kembali mencatat prestasi dalam ajang Lomba Cipta Cerpen. Dannies Florian Aprillia melalui goresan penanya berhasil mengharumkan nama SMPN 4 Nganjuk sebagai juara II Lomba Cipta Cerpen dalam Festival Literasi Sekolah  (FLS) yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Ngnajuk pada hari Senin, 6 April 2019.
Dannies tak mampu membendung air matanya ketika namanya diumumkan sebagai juara II dalam lomba yang sangat bergengsi di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk itu. Perjuangan dan kerja kerasnya di bawah binaan Bapak H. M. Lutfi, S.Pd. yang dengan sabar dan intensif membimbingnya berlatih mencipta karya-karya cerpen, kini membuahkan hasil. Dannies telah menorehkan tinta perak dalam saatan sejarah SMPN 4 Nganjuk.




Selasa, 20 Agustus 2019

SMPN 4 NGANJUK SABET HADIAH LOMBA FOTOGRAFI SENILAI Rp2 JUTA

Rizqidhiyaa’ Salma Riessa, berhasil merebut hadiah berupa uang pembinaan senilai Rp2 juta. Hadiah tersebut disabetnya setelah namanya diumumkan dewan juri pada malam Grand Final Anjuk Ladang Kreative Festival sebagai Juara II Lomba Fotografi Nganjuk 2019 yang diselenggarakan Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Pemkab Nganjuk.
Riessa yang juga Wakil Ketua OSIS SMPN 4 Nganjuk masa bakti 2019/2020 itu mengaku sempat tak percaya kalau hasil jepretannya masuk sebagai finalis pada kategori foto pendidikan karakter, apalagi sampai menjadi juara II. Pasalnya, ia membidik objeknya hanya menggunakan kamera handphone yang berkapasitas 5 mega pixel.
Sementara itu, pembimbing Riessa dalam perlombaan ini, H. M. Lutfi, S.Pd. yang hadir mandampinginya pada malam Grand Final, Sabtu 3 Agustus 2019 di Sasana Krida Gedung Wanita Kabupaten Nganjuk, menyatakan bahwa potret Riessa mengandung nilai pendidikan karakter yang kuat, di samping memiliki nilai spontanitas yang tinggi. “Momentum siswa yang mencium tangan orang tua yang mengantarkannya ke sekolah yang berlangsung cepat itu berhasil Riessa potret dengan cepat dan tepat,” tambah pembina ekskul jurnalistik SMPN 4 Nganjuk itu.


Potret yang diberi judul “Doaku Bersamamu, Anakku” itu mendeskripsikan bahwa mencium tangan orang tua memang suatu perbuatan yang sederhana, tetapi,mengandung makna luar biasa. Mencium tangan orang tua sebelum berangkat menuntut ilmu merupakan wujud luhurnya budi pekerti. Sebagai bentuk rasa hormat kepada orang tua yang telah begitu tulus menyanyanginya, juga sebagai bentuk permohonan doa restu agar apa yang dilakukan senantiasa beriring restu orang tua, tidak ada kesuksesan tanpa doa restu kedua orang tua karena restu Ilahi bersama restu orang tua.


Duta SMPN 4 Nganjuk yang juga masuk nominasi dalam Grand Final lomba foto kreatif itu adalah Angelia Dony Putri yang karya fotonya berjudul “Demi Sekolah Anakku”. Sebuah potret perjuangan orang tua yang patut jadi renungan bagi anak untuk berbakti kepada orang tua. Demi sekolah anaknya bisa melanjutkan sekolah untuk menggapai masa depan yang gemilang, seorang bapak rela bersusah payah dan menjemput anaknya ke sekolah.