Rizqidhiyaa’ Salma Riessa,
berhasil merebut hadiah berupa uang pembinaan senilai Rp2 juta. Hadiah tersebut
disabetnya setelah namanya diumumkan dewan juri pada malam Grand Final Anjuk Ladang Kreative Festival sebagai Juara II Lomba
Fotografi Nganjuk 2019 yang diselenggarakan Bagian Humas dan Protokol Sekretariat
Daerah Pemkab Nganjuk.
Riessa yang juga Wakil Ketua OSIS
SMPN 4 Nganjuk masa bakti 2019/2020 itu mengaku sempat tak percaya kalau hasil
jepretannya masuk sebagai finalis pada
kategori foto pendidikan karakter, apalagi sampai menjadi juara II. Pasalnya, ia
membidik objeknya hanya menggunakan kamera
handphone
yang berkapasitas 5 mega pixel.
Sementara itu, pembimbing Riessa
dalam perlombaan ini, H. M. Lutfi, S.Pd. yang hadir mandampinginya pada malam
Grand Final, Sabtu 3 Agustus
2019 di Sasana Krida Gedung Wanita
Kabupaten Nganjuk, menyatakan bahwa potret Riessa mengandung nilai pendidikan
karakter yang kuat, di samping memiliki nilai spontanitas yang tinggi. “Momentum
siswa yang mencium tangan orang tua yang mengantarkannya ke sekolah yang
berlangsung cepat itu berhasil Riessa potret dengan cepat dan tepat,” tambah pembina
ekskul jurnalistik SMPN 4 Nganjuk itu.
Potret yang diberi judul “
Doaku Bersamamu, Anakku” itu mendeskripsikan
bahwa mencium tangan orang tua memang suatu perbuatan yang sederhana, tetapi,mengandung
makna luar biasa. Mencium tangan orang tua sebelum berangkat menuntut ilmu
merupakan wujud luhurnya budi pekerti. Sebagai bentuk rasa hormat kepada orang
tua yang telah begitu tulus menyanyanginya, juga sebagai bentuk permohonan doa
restu agar apa yang dilakukan senantiasa beriring restu orang tua, tidak ada
kesuksesan tanpa doa restu kedua orang tua karena restu Ilahi bersama restu
orang tua.
Duta SMPN 4 Nganjuk yang juga
masuk nominasi dalam
Grand Final
lomba foto kreatif itu adalah Angelia Dony Putri yang karya fotonya berjudul “
Demi Sekolah Anakku”. Sebuah potret
perjuangan orang tua yang patut jadi renungan bagi anak untuk berbakti kepada
orang tua.
Demi sekolah anaknya bisa
melanjutkan sekolah untuk menggapai masa depan yang gemilang, seorang bapak
rela bersusah payah dan menjemput anaknya ke sekolah.